Kamis, 18 Juni 2009

Nasib Tragis Siswi SMP 1 Padang: Setelah Diperkosa Kemudian Dibunuh!

JEJAK KASUS - Hanya berselang dua jam, kasus pemerkosaan yang diakhiri dengan pembunuhan sadis terhadap seorang siswi SMP di Kota Padang berhasil diungkap oleh aparat kepolisian. Adalah tetangga dekat korban yang ternyata rela menodai kesucian dan kemudian menghabisi nyawa gadis manis yang baru saja menginjak usia remaja itu.

Pagi itu mendung menggayut di langit Kota Padang. Namun suasana yang membut sebagian orang memilih untuk tetap berbaring di tempat tidur itu tidak membuat Anggreini Meireski (13 tahun) menyurutkan langkah untuk pergi ke sekolah. Di samping Anggi –demikian nama panggilannya- termasuk salah seorang siswi rajin di sekolahnya SMP Negeri 1 Padang, pada hari itu Anggi juga tengah menjalani ujian hari kedua.

Setelah sarapan sekedar pengganjal perut Anggi kemudian pamit minta izin pada orangtuanya untuk berangkat ke sekolah. Karena cuaca yang sudah sedikit gerimis, orangtua Anggi kemudian meminta anaknya itu untuk naik ojek saja ke sekolah agar lebih cepat sampai. Orangtua Anggi pun kemudian memanggil tetangganya yang bernama Ari Buana (32 tahun) yang sehari-hari juga berprofesi sebagai tukang ojek. Orangtua Anggi sama sekali tidak memiliki firasat apapun terhadap Ari, selain pemuda lajang itu adalah tetangga dekatnya, Ari juga adalah tukang ojek langganan bagi Anggi dan keluarganya.

Dengan ceria Anggi pun menaiki ojek itu berhrp cepat sampai ke sekolah. Namun begitu motor ojek lewat di depan rumah Ari, pemuda itu minta izin sebentar untuk mengambil mantel dengan alasan takut kehujanan nanti di tengah jalan. Anggi pun menunggu di luar sementara pemuda itu masuk ke rumahnya.

Semenit dua menit, Ari tak jua kunjung keluar. Karena takut terlambat ikut ujian, Anggi pun kemudian menghampiri pintu rumah seraya memanggil-manggil nama Ari. Tiba-tiba pemuda itu datang menghampiri Anggi lantas menyeret gadis malang itu ke dalam rumah dan langsung membekapnya. Anggi pun melawan dan berontak sekuat tenaga. Tapi, apalah daya seorang gadis cilik 13 tahun melawan pemuda kekar berusia 32 tahun. Ari pun kemudian menyudahi perlawan Anggi dengan memukul dan menghantamkan balok kayu ke kepala gadis itu. Anggi pun terkapar tak berkutik, pingsan!

Bukannya timbul rasa kasihan, sebaliknya Ari pun melampiaskan nafsu bejatnya dengan memperkosa tubuh suci Anggi. Dasar birahi sudah di ubun-ubun, Ari kemudian mengambil sebilah gunting untuk mencabik-cabik pakaian Anggi yang pada saat itu memakai jilbab. Tidak puas sekali, Ari menodai tubuh yang masih belum terjamah sentuhan laki-laki itu sebanyak dua kali.

Setelah puas melampiaskan nafsu setannya, mulai timbul rasa takut di hati pemuda itu. Dia lantas berpikir untuk mengenyahkan tubuh gadis yang tidak berdaya itu. Ari kemudian keluar rumah mencari karung untuk membungkus tubuh malang Anggi.pada saat itulah orangtua Anggi melihat Ari dan bertanya apakah anaknya sudah diantarkan ke sekolah dan juga menanyakan untuk apa karung itu. Ari menjawab Anggi sudah diantarkan ke sekolah dan karung itu untuk mengangkut beras.

Di dalam rumah, Ari kemudian memasukkan tubuh polos Anggi bersama pakaiannya ke dalam karung dan mengikatnya. Selanjutnya Ari mengendarai motornya ke arah Padang Pariaman, sekitar 20 km dari Kota Padang. Kemudian, tubuh tanpa dosa yang terbungkus karung itu dibuangnya ke semak-semak dekat sebuah sungai. Merasa sudah aman, Ari kemudian kembali ke Kota Padang.

Sementara itu, seorang petani yang kebetulan lewat dekat semak-semak melihat sebuah karung yang bergerak-gerak. Karena curiga, petani itu mendekati karung itu dan membukanya. Betapa terkejutnya dia begitu menyaksikan bahwa di dalam karung itu terkapar tubuh seorang gadis remaja tanpa pakaian yang berlumur darah dan sedang sekarat dengan nafas yang tinggal satu-satu. Petani itu kemudian beteriak-teriak memanggil orang sekampung dan berupaya menyelamatkan Anggi. Namun untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Anggi meninggal hanya selang beberapa menit setelah ditemukan akibat derita yang dialaminya begitu parah.

Kembali ke sekolah, wali kelas Anggi merasa curiga karena sudah habis satu jam mata pelajaran Anggi tak kunjung muncul. Dia segera menghubungi orangtua Anggi dan menanyakan apakah Anggi sedang sakit sehingga tak masuk ujian. Dijawab Anggi sudah dari tadi pergi sekolah diantarkan Ari. Merasa tidak puas, pihak sekolah kemudian mencari Ari yang biasa mangkal di sebuah warung dekat SMP 1 Padang. Ari ternyata berada di sana sedang merokok. Majelis guru kemudian menanyakan keberadaan Anggi pada Ari, dan dijawab Ari bahwa sudah dari tadi Anggi masuk ke pekarangan sekolah.
Tak berapa lama kemudian, pihak Puskesmas Padang Pariaman menghubungi pihak SMPN 1 Padang dan mengatakan seorang siswinya bernama Anggi ditemukan tewas mengenaskan.

Mengetahui hal itu, pihak sekolah segera menghubungi Poltabes Padang. Petugas segera bergerak cepat dan mencurigai Ari karena dialah orang terakhir yang bersama Anggi. Ketika ditangkap Ari masih santai-santai di warung dekat SMP1 karena tidak mengetahui perkembangan yang terjadi. Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan sim card milik Anggi di kantong baju Ari. Di rumah pemuda itu, petugas juga menemukan bekas-bekas bercak darah dan ponsel milik Anggi.

Ari kemudian ditetapkan sebagai tersangka hanya selang dua jam setelah kejadian itu! Akibat kejadian itu, Ari dikenai pasal berlapis yakni Pasal 340 jo 338 jo 353 jo 351 jo 268 jo 365 KUHP tentang pembunuhan berencana, penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang, pemerkosaan dan pencurian disertai pemerasan, dengan ancaman hukuman mati!

Selamat Jalan Anggi, semoga engkau bahagia di sana. Percayalah, dirimu akan selalu kami kenang...

Baca Juga :



0 komentar:

Recent Posts

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP