Rabu, 10 Juni 2009

Sahabat Karib yang Tak Terpisahkan Hingga Maut Menjemput

JEJAK KASUS (OKLAHOMA) - Kota Kecil Weleetka di Oklahoma mendadak gempar dengan ditemukannya dua mayat gadis yang baru beranjak remaja di pinggiran sebuah jalan. Yang lebih mengejutkan lagi, kedua gadis itu tewas dengan sejumlah luka tembakan di sekujur tubuhnya. Kedua gadis itu, masing-masing bernama Taylor Paschal Placker (13 tahun) ditembak sebanyak lima kali dan Skyla Jade Whittaker (11 tahun) ditembak sebanyak 8 kali tembakan.

Taylor dan Skyla merupakan dua orang sahabat karib. Mereka selalu menghabiskan waktu berdua baik waktu belajar maupun ketika bermain usai pulang sekolah. Bahkan, kedua gadis itu juga saling menginap, artinya Skyla pernah menginap di kediaman Taylor maupun sebaliknya. Mereka tidak terpisahkan satu sama lain. Bahkan ketika kematian menjemput mereka juga tak terpisahkan. Mayat kedua gadis malang itu ditemukan tidak berapa jauh dari kediaman mereka.

Investigasi yang dilakukan polisi menemukan fakta bahwa kedua gadis itu dibunuh oleh sedikitnya oleh dua orang karena tim forensic menyebutkan pistol yang digunakan terdiri dari dua jenis pistol yang berbeda.

Masyarakat setempat melaporkan, kasus tragis itu merupakan kasus kriminal pertama yang terjadi di kota kecil tersebut dalam 20 tahun terakhir. Bahkan, mereka juga menyebutkan bahwa kejadian yang menimpa Taylor dan Skyla merupakan kasus tersadis yang pernah terjadi di kota berpenduduk sekitar 1.084 jiwa itu.

Pada suatu sore yang cerah tanggal 8 Juni 2008, kedua gadis itu pamit untuk pergi bermain. Mereka meninggalkan rumah sekitar pukul 5 sore dan berangkat dari kediaman Taylor.

Entah karena apa, ayah Taylor mendadak merasa gelisah. Dia kemudian menghubungi ponsel anak perempuannya itu. Perasaan gelisah sang ayah makin menjadi-jadi manakala ponsel anaknya tidak diangkat-angkat. Dia kemudian memutuskan untuk mencari anaknya itu.

Belum jauh dia berjalan, mendadak wajahnya menjadi pucat pasi. Tubuhnya serasa lemas tak berdaya. Di pinggir jalan dia menyaksikan satu pemandangan bagai neraka yang takkan pernah terlupakan seumur hidupnya.

Sekitar pukul 5.41 sore, ibu Taylor kemudian menghubungi nomor darurat 911 dan mengatakan kepada operator bahwa anaknya bersama sahabatnya dibunuh secara biadab. Polisi kemudian datang ke lokasi kejadian dan menemukan mayat kedua gadis malang itu. Jarak pos polisi dengan lokasi hanya sekitar 400 meter dari kediaman Taylor.


Taylor Paschal Placker (13 tahun)

Kedua sahabat karib itu tergolek saling bersebelahan di sebuah saluran air. Luka tembakan ditemukan di kepala dan dada gadis itu. Tidak ada tanda-tanda kekerasan sexual terhadap kedua gadis malang itu.



Skyla Jade Whittaker (11 tahun)

Seorang saksi mata mengungkapkan bahwa dia terakhir kali melihat kedua gadis itu sekitar setengah jam sebelum mereka ditemukan tewas.

Seorang saksi mata lain melaporkan melihat seorang pria duduk di samping sebuah truk pick-up berwarna putih yang parkir di jalan pada siang hari itu. Pria itu, kata saksi mata, bukanlah warga kota Weleetka.

Pria itu digambarkan memiliki tinggi sekitar 180cm dengan rambut panjang berwarna hitam gelap yang diikat ke belakang.

Penyelidik meragukan pria berambut panjang itu terlibat dalam kasus itu karena rentang waktu yang cukup lama. Namun, kata polisi, mungkin saja pria itu menyaksikan sesuatu yang bisa menjadi petunjuk dalam mengungkap kasus tragis tersebut.

Di lokasi kejadian, polisi menemukan proyektil peluru, DNA, dan jejak kaki yang kemudian dianalisa di labor forensic. Penyelidik mencoba melacak asal peluru itu guna mengindentifikasi pistol yang digunakan pembunuh.

Polisi juga meyakini bahwa dua pistol yang digunakan merupakan indikasi pembunuhan kedua gadis malang itu dilakukan oleh dua orang.

Kejadian tragis ini memunculkan pertanyaan yang tak terjawab: Apa motif di balik pembunuhan kedua gadis malang yang tak berdosa itu?

Mayat kedua sahabat itu ditemukan dekat sebuah jembatan di pinggir jalan yang takkan terlihat sepintas lalu. Lokasi itu memunculkan dugaan bahwa mungkin saja pelakunya adalah penduduk setempat yang hafal seluk beluk lingkungan setempat.

Kendati demikian, polisi akhirnya berhasil mengeluarkan sketsa wajah pelaku yang dihimpun dari keterangan-keterangan dari para saksi mata tak langsung.



sketsa wajah pelaku

Meskipun demikian, hingga sejauh ini belum satupun tersangka yang ditetapkan polisi karena terkendala minimnya petunjuk dan barang bukti. Keluarga dan polisi menawarkan imbalan sebesar $40.000 bagi siapa saja yang bisa memberi petunjuk dalam pengungkapan kasus tersebut.

Baca Juga :



0 komentar:

Recent Posts

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP